Jakarta – Analis senior ETF Bloomberg Eric Balchunas mengatakan, butuh waktu lama bagi firma intelijen bisnis MicroStrategy untuk menjadi bagian dari indeks saham S&P 500. Agar dapat menjadi bagian dari indeks, perusahaan seharusnya memiliki laba positif kumulatif selama empat kuartal terakhir.
Sejauh ini, MicroStrategy baru bisa untung dalam satu dari empat kuartal terakhir.
Meski demikian, dikutip dari u.today, Senin (16/12/2024), aturan akuntansi baru akan memungkinkan perusahaan untuk mencatat perubahan nilai wajar kekayaan Bitcoin-nya sebagai laba bersih.
Ini berarti bahwa perusahaan berpotensi mulai melaporkan laba yang mengesankan yang akan memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam S&P 500.
Untuk diketahui, saham MicroStrategy (MSTR) akan bergabung dengan Indeks Nasdaq-100 pada 23 Desember 2024. Harga saham perusahaan yang bergerak di sektor bisnis intelijen ini melonjak enam kali lipat tahun ini yang didorong oleh investasi ke aset Bitcoin yang sangat agresif.
Masuknya Saham MicroStrategy ke Indeks Nasdaq-100 tersebut diumumkan setelah penutupan perdagangan di Wall Street pada hari Jumat. Namun, investor telah melakukan antisipasi menjelang penyeimbangan kembali indeks.
MicroStrategy saat ini menjadi perusahaan yang memiliki Bitcoin paling besar di dunia. Perusahaan mengubah strateginya pada 2020 di tengah tantangan dalam bisnis perangkat lunak yang penuh tantangan.
Disclaimer:Â Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.Â