wmhg.org – Airbnb dan UNESCO telah bekerja sama meluncurkan Program Duta Budaya di Bali, sebuah inisiatif untuk memberdayakan tuan rumah Airbnb dan pemilik homestay lokal sebagai duta budaya yang mampu memperkenalkan tradisi, warisan budaya, dan keindahan Bali kepada wisatawan dengan cara yang autentik dan edukatif.
Program ini sejalan dengan misi UNESCO dalam melestarikan warisan budaya dan visi Airbnb untuk mendorong pariwisata yang bertanggung jawab.
Berdasarkan studi Airbnb, wisatawan di kawasan Asia-Pasifik menunjukkan minat besar terhadap pengalaman budaya lokal.
Sebagai contoh, 73% wisatawan memanfaatkan rekomendasi lokal dari tuan rumah Airbnb untuk mencari pengalaman autentik, sementara 86% mendukung pelestarian aset budaya lokal.
Amanpreet Bajaj, General Manager Airbnb untuk Asia Tenggara, India, Hong Kong, dan Taiwan mengatakan bahwa pariwisata memiliki potensi besar untuk membangun hubungan mendalam dan apresiasi terhadap keragaman budaya.
“Kemitraan kami dengan UNESCO ini adalah bagian dari komitmen Airbnb untuk mendukung perjalanan bertanggung jawab yang mempererat hubungan antara tuan rumah lokal dan wisatawan, serta mengedukasi mereka tentang kearifan lokal,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (9/12).
UNESCO bersama mitra lokal, Via Via Travel, telah melakukan pemetaan budaya di lima wilayah Bali: Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng, dan Badung.
Pemetaan ini mencakup berbagai aspek, seperti seni, kerajinan, kuliner, tradisi, dan situs bersejarah, guna memastikan program ini merepresentasikan keunikan Bali secara utuh.
Maki Katsuno-Hayashikawa, Direktur Kantor Regional UNESCO Jakarta, menegaskan pentingnya pelestarian warisan budaya Bali.
“Melalui program ini, kami berharap tradisi dan kekayaan budaya Bali dapat dibagikan dengan cara yang bertanggung jawab, mendukung kebanggaan lokal, serta mendorong pariwisata berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat setempat,” katanya.
Sebagai bagian dari program ini, hasil pemetaan budaya akan dibagikan kepada 75 pemilik homestay Airbnb dan 50 UMKM pariwisata melalui lokakarya online serta sesi pendampingan kelompok.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tuan rumah dalam memperkenalkan budaya Bali kepada wisatawan.
Ayu Martiasih, ketua komunitas tuan rumah Airbnb di Bali, mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini.
“Program ini memberi kami kepercayaan diri untuk menjadi duta budaya lokal dan berbagi tradisi unik Bali dengan para tamu kami,” ujarnya.
Pada tahun 2025, Airbnb dan UNESCO berencana merilis panduan komprehensif untuk pemilik homestay dan UMKM, serta panduan bagi wisatawan yang ingin mendukung pelestarian budaya.
Panduan ini diharapkan menjadi alat penting untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan sekaligus melindungi warisan budaya Bali bagi generasi mendatang.