wmhg.org – JAKARTA. Proses penggabungan alias merger antara dua perusahaan telekomunikasi, yakni PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) masih terus bergulir.
Group Head Corporate Communications XL Axiata Reza Mirza menjelaskan, saat ini proses merger EXCL dan FREN sudah masuk dalam finalisasi due diligence atau uji tuntas.
Untuk detail lebih dalam, Reza belum bisa memberikan informasi. Jika mengikuti jadwal keduanya, tahapan due diligence memang diharapkan bisa rampung pada akhir 2024 ini.
Saat ini sudah tahap finalisasi due diligence, kata Reza kepada Kontan, Selasa (10/12).
Pada 15 Mei 2024, Sinar Mas melalui PT Wahana Inti Nusantara dan PT Global Nusa Data bersama Axiata Group Bhd. telah menandatangani nota kesepahaman yang bersifat tidak mengikat sebagai langkah awal rencana merger ini.
Rencananya, aksi merger antara XL Axiata dan Smartfren Telecom akan menghasilkan entitas baru berupa MergerCo.
Axiata dan Sinar Mas sama-sama akan menjadi pemegang saham pengendali pada perusahaan hasil merger ini.
Nampaknya proses penggabungan perusahaan telekomunikasi ini, menimbulkan gejolak di internal XL Axiata. Per 6 Desember 2024, ada sekitar 1.000 pegawai XL Axiata yang melakukan cuti massal nasional.
Aksi cuti massal itu dilakukan untuk menuntut transparansi proses merger antara XL Axiata dan Smartfren. Tuntutannya tersebut ditunjukkan khusus kepada pemegang saham EXCL, yakni Axiata Group Bhd.
Serikat Pekerja XL Axiata menilai dari awal proses merger ini tidak transparan kepada para pekerja. Para pekerja juga menuntut kepastian tidak adanya penurunan kesejahteraan pasca merger.
EXCL Chart by TradingView
Terkait aksi tersebut, Reza mengatakan, pada prinsipnya manajemen EXCL menghormati aspirasi karyawan dan tidak bisa memberikan komentar lebih dalam karena sejatinya tuntutan diberikan kepada induk usaha.
Karena aksi mereka ditujukan ke Axiata, maka terkait substansi, kami tidak berkompeten untuk menanggapinya. Mohon bisa ditanyakan ke Axiata, ucap dia.