Jakarta Kata kunci dolar dan nilai 1 USD menjadi topik hangat di platform X (yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter) pada hari Sabtu, (1/2/2025) kemarin. Hal ini terjadi karena ketika kita mencari konversi USD ke IDR di Google Finance, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah tercatat di angka 8.170,65 pada tanggal 1 Februari. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dolar AS mengalami penurunan sebesar 50,04 persen terhadap rupiah.
Namun, sebenarnya 1 dolar berapa rupiah?
Berdasarkan data Bank Indonesia, pada hari ini Minggu, 2 Februari 2025, kurs 1 dolar ke rupiah dipatok pada level 16 ribuan.
- Kurs UKA (Uang Kertas Asing) jual: 16.759
- Kurs UKA beli: 15.759
- Kurs UKA tengah:Â 16.259
- Kurs transaksi beli: 16.177
- Kurs transaksi jual: 16.340
- Kurs transaksi tengah: 16.259
1 Dolar terhadap Rupiah Dipatok 8.170,65
Diberitakan sebelumnya, saat www.wmhg.org melakukan pengecekan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah melalui layanan Xe.com yang menyediakan konverter mata uang, terungkap bahwa satu dolar Amerika Serikat berada di sekitar 16.357 pada hari Sabtu, 1 Februari 2025.
Selain itu, berdasarkan informasi dari layanan BCA mengenai e-rate pada 1 Februari 2025, kurs beli untuk dolar AS tercatat di angka 16.295, sedangkan kurs jual berada di 16.325. Begitu juga dengan konversi valas di Livin Mandiri yang hanya berlaku untuk transfer antar Bank Mandiri, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran 16.330. Jika merujuk pada data dari RTI, dolar Amerika Serikat terhadap rupiah juga tercatat di angka 16.295.
Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, ada kemungkinan bahwa layanan Google mengalami kesalahan. Dia menjelaskan bahwa saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berkisar di angka 16.300. Ibrahim juga berpendapat bahwa mungkin ada pihak yang melakukan manipulasi terhadap angka nilai tukar tersebut.
Lagi eror (google-red), sekarang rupiah 16.300 (terhadap dolar AS-red). Hacker yang bermain sedang coba otak-atik sehingga muncul 8.000, ungkap Ibrahim saat dihubungi www.wmhg.org, Sabtu (1/2/2025).
Ibrahim memperkirakan bahwa rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS pada hari Senin, 3 Februari 2025. Ia memprediksi bahwa nilai tukar rupiah akan berada di kisaran 16.300 hingga 16.360.
Prediksi ini berkaitan dengan kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang menerapkan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko, dan China. Ibrahim juga menyatakan bahwa bank sentral Amerika Serikat (the Federal Reserve) tidak mengindahkan permintaan Donald Trump untuk menurunkan suku bunga acuan. Sentimen tersebut juga memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Dengan potensi melemahnya rupiah terhadap dolar AS, Ibrahim berpendapat bahwa Bank Indonesia kemungkinan akan melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Di sisi lain, sentimen dalam negeri cenderung positif untuk rupiah, terutama setelah pengumuman inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Ini akan buat BI lebih keras lagi intervensi. Rupiah dekati 16.500, tambahnya.
Pada perdagangan hari Jumat, 31 Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup melemah 48 poin, setelah sebelumnya juga melemah 70 poin, dengan penutupan di level 16.304 dan sebelumnya di level 16.256.