Jakarta – Kebakaran hutan yang mengakibatkan kerusakan besar di sejumlah kawasan di Los Angeles, termasuk Palisades dan Eaton diperkirakan menjadi kebakaran dengan kerugian terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Melansir CNBC International, Jumat (10/1/2025), perkiraan yang diterbitkan oleh bank investasi JPMorgan menunjukkan bahwa kerugian yang diasuransikan dari kebakaran hutan di Los Angeles telah melebihi USD 20 miliar atau Rp 323,6 triliun.
Kerugian tersebut jauh melampaui USD 12,5 miliar (Rp 202,2 triliun) dalam kerusakan yang diasuransikan dari Kebakaran Camp tahun 2018 silam, yang merupakan kebakaran paling merugikan dalam sejarah AS, menurut data dari Aon.
berikut adalah 10 musibah kebakaran hutan dengan kerugian terbesar dalam sejarah AS:
- Kebakaran Camp (2018) USD 12,5 miliar atau Rp 202,2 triliun
- Kebakaran Tubbs (2017) USD 11,1 miliar atau Rp 179,6 triliun
- Kebakaran Woolsey (2018) USD 5,3 miliar atau Rp 85,7 triliun
- Kebakaran Lahaina/Maui (2023) USD 4,4 miliar atau Rp 71,2 triliun
- Kebakaran Tunnel (Oakland) (1991) USD 3,9 miliar atau Rp 63,1 triliun
- Kebakaran Atlas Fire (2017) USD 3,8 miliar atau Rp 61,4 triliun
- Kebakaran Glass (2020) USD 3,6 miliar atau Rp 58,2 triliun
- Kebakaran CZU Lightning Complex (2020) USD 3 miliar atau Rp 48,5 triliun
- Kebakaran Thomas (2017) USD 2,9 miliar atau Rp 46,9 triliun
- Kebakaran Marshall (2021) USD 2,8 miliar atau Rp 45,3 triliun
JPMorgran membidik total kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan di Los Angeles telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak Rabu menjadi hampir USD 50 miliar, atau sekitar Rp 809,1 triliun.
Sedangkan menurut AccuWeather, total kerugian ekonomi dari kebakaran hutan di Los Angeles diperkirakan dapat meningkat hingga mencapai USD 57 miliar (Rp 922,4 triliun).
Pacific Palisades sendiri dikenal sebagai daerah elit di Los Angeles dengan harga rumah rata-rata lebih dari USD 3 juta, demikian menurut JPMorgan.