Jakarta – Sekitar 55% populasi dunia saat ini tinggal di kawasan perkotaan, dan PBB memperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 68%, dengan sekitar 2,5 miliar orang lagi akan tinggal di kota pada 2050.
Percepatan urbanisasi yang pesat, dengan fokus pada teknologi, akan mendorong perpindahan populasi manusia dari daerah pedesaan ke perkotaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja kota.
Dikutip melalui Indian Express, Rabu (16/10/2024) hampir 90% dari pertumbuhan ini terjadi di Asia dan Afrika, yang menunjukkan kota-kota di Asia menawarkan kombinasi menarik antara peningkatan kekayaan, perekonomian yang berkembang, serta potensi pengembangan dan pertumbuhan bisnis baru.
Seiring dengan pertumbuhan kekayaan pribadi yang signifikan di seluruh Asia, sebagian besar kota di kawasan ini akan menyaksikan peningkatan kelas menengah, terutama di negara-negara seperti Vietnam, India, dan Filipina, di mana rumah tangga kelas menengah dengan pendapatan lebih dari USD 70.000 atau atau sekitar Rp 1,08 miliar (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.516) bertumbuh pesat.
Beberapa alasan di balik pertumbuhan ini termasuk bagaimana banyak wilayah di Asia telah mengadopsi pertumbuhan berbasis teknologi, sekaligus tetap mendapatkan manfaat dari sektor manufaktur tradisional yang kuat.
Banyak kota di Asia juga diproyeksikan menyaksikan peningkatan kelas menengah seiring dengan naiknya kekayaan pribadi di kawasan ini, sementara mereka juga memiliki strategi untuk meningkatkan konektivitas dan berinvestasi.
10 Kota dengan Perkembangan Tercepat di Dunia 2033: Asia Mendominasi
Menurut Savills Growth Hubs Index, 10 kota dengan perkembangan tercepat di dunia pada 2033 didominasi oleh kawasan Asia. Indeks ini didasarkan pada kekuatan ekonomi masa depan, rasio ketergantungan populasi, dan pertumbuhan kekayaan pribadi serta ekonomi dan migrasi populasi. Berikut adalah daftar kota-kota tersebut: