Jakarta Tahun 2025 diprediksi akan membawa transformasi besar khususnya di sektor logistik. Hal ini disebabkan oleh penerapan teknologi, keberlanjutan, dan perubahan ekspektasi konsumen. Dan agar tetap kompetitif, perusahaan logistik dituntut selalu berinovasi dan mengadopsi tren-tren terkini, sambil berfokus pada efisiensi, layanan pelanggan, dan keberlanjutan operasional. Supply Chain Indonesia (SCI) memperkirakan sektor logistik tahun 2025 akan mengalami pertumbuhan hingga 5,05 persen.
Hal itu didasari oleh tingkat pertumbuhan logistik yang mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), dimana sektor transportasi dan pergudangan dalam beberapa periode terakhir konsisten tumbuh.
Sejalan dengan hal itu, sekaligus menyambut ulang tahun NCS ke-30 yang bertemakan “Transformation Last-Mile and Fulfillment”, NCS juga akan terus berinovasi untuk mengembangkan ekspansi bisnisnya di last-mile dan fulfillment.
“Didorong oleh pertumbuhan bisnis consumer goods yang kian masif, kami yakin kebutuhan akan layanan Warehouse & Fulfillment akan terus meningkat selaras dengan tuntutan SLA yang mumpuni,” jelas Direktur Utama Nusantara Card Semesta (NC), Reni Sitawati Siregar di Jakarta (6/12).
Saat ini NCS telah memiliki warehouse yang tersebar di lebih dari 160 titik di seluruh Indonesia, dengan luas mencapai hampir 10ribu m2. “Didukung oleh WMS (Warehouse Management System) yang kami develop sendiri, akan menjamin proses inventori produk, penyimpanan hingga proses pengirimannya ke konsumen dapat berjalan lebih akurat, cepat dan efisien,” tambah Reni.
Agar roda bisnis tetap berjalan dan terus tumbuh berkesinambungan, NCS akan tetap memegang Prinsip 5 Pilar Penopang Bisnis, diantaranya People, Operation, Financial, IT dan Sales. Reni menambahkan, kelima hal ini harus berjalan secara paralel dan beriringan, dengan Sales sebagai motor penggeraknya.
“Tidak dapat dipungkiri, dengan penerapan strategi Sales yang tepat dapat mengingkatkan pendapatan perusahaan yang akhirnya dapat mengerek kualitas People, optimalisasi IT dan Operation, serta pengelolaan Financial yang sehat,” lanjut Reni lagi.