Jakarta – Peneliti dari Celios, Bakhrul Fikri, memetakan beberapa potensi besar yang dapat menyebabkan penyimpangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program andalan Presiden Prabowo Subianto.
Fikri menjelaskan, program MGB merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak dan keluarga miskin. Namun, meskipun tujuannya baik, program ini tidak terlepas dari potensi korupsi yang dapat mengganggu efektivitas dan keadilan distribusi bantuan.
Kami juga memetakan apa saja potensi korupsi MBG ini, jadi potensinya yang paling pertama adalah korupsi ini akan terjadi dalam pengadaan dan distribusi bahan makanan, kata Fikri dalam diskusi publik, Senin (30/12/2024).
Berikut potensi-potensi penyelewengan dalam pelaksanaan program MBG Prabowo:
1. Korupsi dalam Pengadaan dan Distribusi Bahan Makanan
Menurut Bakhrul Fikri, potensi korupsi pertama yang sangat besar dalam program MBG terletak pada pengadaan dan distribusi bahan makanan.
Rantai birokrasi yang panjang, ditambah dengan keterlibatan banyak institusi Pemerintah dari pusat hingga daerah, membuka peluang bagi praktik korupsi.
Penyimpangan dapat terjadi dalam proses tender pengadaan bahan makanan, di mana pejabat atau pihak terkait berusaha memenangkan tender dengan harga yang lebih tinggi, atau bahkan melakukan penerimaan suap untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Antar pejabat dan penyedia bahan makanan, terkait bagaimana memenangkan tender dengan harga yang lebih tinggi, penerimaan suap dan laiinnya, yang pada intinya potensi korupsi dalam program MBG nanti kemungkinan akan terjadi sangat besar dalam pengadaan dan distribusi makanan, ujarnya.
2. Pemalsuan Data Penerima Manfaat
Fikri juga menyoroti masalah pemalsuan data penerima manfaat sebagai potensi korupsi kedua yang sangat besar. Saat ini, mekanisme pendataan penerima manfaat program MBG belum dijelaskan secara rinci oleh Pemerintah.
Ketidakjelasan mengenai siapa saja yang berhak menerima bantuan, seperti usia anak sekolah, sekolah mana yang berhak menerima program MBG, dan pendapatan orangtua, menciptakan ruang untuk manipulasi data.