Jakarta – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sukses membukukan realisasi investasi senilai Rp 9.117,4 triliun dalam 10 tahun masa kabinetnya. Program hilirisasi turut mendompleng pemasukan dengan total nilai Rp 1.245,8 triliun.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, program hilirisasi memainkan peranan penting dalam mendongkrak investasi. Dengan hilirisasi, investasi yang masuk dapat memberikan nilai tambah sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja.
Nilai realisasi investasi hilirisasi itu konsisten di atas 20 persen. Artinya, kebijakan yang dilakukan Pak Presiden Jokowi hasilnya sangat konkret. Sehingga kebijakan hilirisasi akan kita lanjutkan di bidang lain agar memberikan lebih banyak nilai tambah, ujar Rosan dalam sesi konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Sejak dimulai lewat pelarangan ekspor bijih nikel pada 2020, realisasi investasi di bidang hilirisasi tembus Rp 1.245,8 triliun hingga September 2024.
Investasi di sektor mineral melalui fasilitas pengolahan dan pemurnian hasil tambang (smelter) mengantongi pemasukan terbesar, Rp 759,83 triliun. Didominasi oleh nikel sebesar Rp 514,8 triliun.
Diikuti realisasi investasi di smelter bauksit senilai Rp 194,24 triliun, tembaga Rp 46,77 triliun, dan timah Rp 4,02 triliun.
Sementara investasi di bidang kehutanan, yakni di sektor pulp and paper menyumbang pemasukan Rp 196,99 triliun. Diikuti oleh hilirisasi di sektor minyak dan gas (migas) yang memberikan pendapatan Rp 139,61 triliun.
Sektor pertanian melalui hilirisasi minyak sawit mentah (CPO) dan oleochemical juga memberikan kontribusi sebesar Rp 130,23 triliun. Sedangkan inisiasi di ekosistem kendaraan listrik turut memberikan sumbangan, untuk investasi baterai kendaraan listrik senilai Rp 19,14 triliun.
Lebih lanjut, Rosan menilai, peningkatan realisasi investasi jafi gambaran bahwa Indonesia sukses menciptakan iklim investasi lebih kondusif. Menurut dia, ini krusial dalam menarik lebih banyak investor masuk ke Indonesia.
Data-data telah menunjukan tren investasi yang terus meningkat. Hal ini karena kita berhasil bangun kepercayaan dari investor dalam dan luar negeru karena iklim investasi kita semakin baik ke depan, pungkas Rosan.