Jakarta – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan segera menyasar pekerjaan Anda. Berdasarkan survei World Economic Forum (WEF) menunjukkan pengusaha bermaksud kurangi jumlah tenaga kerja karena AI akan menggantikan tugas-tugas tertentu.
Mengutip CNN, Kamis (9/1/2025), dari ratusan perusahaan besar yang disurvei di seluruh dunia, 77 persen juga mengatakan kalau berencana meningkatkan dan melatih kembali pekerja pada 2025-2030 agar dapat bekerja lebih baik bersama AI. Demikian berdasarkan temuan yang dipublikasikan dalam laporan WEF\’s future ob Jobs Report.
Namun, tidak seperti edisi sebelumnya, 2023, laporan tahunan ini tidak mengatakan sebagian besar teknologi termasuk AI, diharapkan menjadi positif bersih untuk jumlah pekerjaan.
Kemajuan dalam AI dan energi terbarukan sedang membentuk kembali pasar (tenaga kerja-red) mendorong peningkatan permintaan untuk banyak teknologi atau peran spesialis sambil mendorong penurunan yang lain, seperti desainer grafis, kata WEF.
Dalam laporannya, Direktur Pelaksana WEF, Saadia Zahidi menyoroti peran AI generatif dalam membentuk kembali industri dan tugas di semua sektor. Teknologi ini dapat membuat teks, gambar dan konten asli lainnya sebagai respons terhadap permintaan dari pengguna.
Petugas layanan pos, sekretaris eksekutif, dan petugas penggajian termasuk di antara pekerjaan yang diperkirakan mengalami penurunan jumlah tercepat pada tahun mendatang karena penyebaran AI dan tren lainnya.
Kehadiran desainer grafis dan legal secretary yang berada di luar 10 peran pekerjaan yang paling cepat menurun. Prediksi pertama yang tidak terlihat dalam edisi Laporan Masa Depan Pekerjaan sebelumnya dapat menggambarkan peningkatan kapasitas GenAI untuk melakukan pekerjaan berbasis pengetahuan, demikian disebutkan dalam laporan itu.