Jakarta Sebanyak 6 petani muda Banyuwangi Penerima Manfaat Program YESS di Provinsi Jawa Timur akan bertolak ke Taiwan, untuk mengikuti Program Magang di Taiwan. Mereka diharapkan menerapkan etos kerja, wawasan dan pengalaman magang di Taiwan setelah kembali ke Indonesia bagi pertanian berkelanjutan.
Sebelum bertolak ke Taiwan, mereka mengikuti pembekalan pemagangan selama tiga hari, 29 – 31 Agustus di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rogojampi di Banyuwangi, yang merupakan Business Development Services Provider [BDSP] Program YESS di level kecamatan.
Keenam petani muda Banyuwangi tersebut merupakan bagian Program Magang dari Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] yang diusung oleh Kementerian Pertanian RI bersama International Fund for Agriculture Development [IFAD] bagi regenerasi pertanian dan pengembangan petani muda di pedesaan.
Program YESS menggelar Program Magang luar negeri sejak 2021 oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Program YESS di Jawa Timur. PPIU Jatim menggelar program magang bagi petani muda di empat kabupaten yakni Malang, Pasuruan, Pacitan dan Tulungagung namun 2024 hanya digelar di Banyuwangi.
Kegiatan Program Magang YESS sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bagi pemberdayaan petani muda melalui akses ke pelatihan, teknologi informasi dan dukungan finansial guna meningkatkan kemampuan dan produktivitas mereka di sektor pertanian.
“Petani milenial tidak hanya berperan meningkatkan hasil produksi, juga memastikan ketahanan pangan negara kita. Dengan semangat inovasi dan keahlian mereka, kita yakin dapat menghadapi berbagai tantangan dan menciptakan sektor pertanian yang lebih resilient,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti bahwa Program YESS merupakan bagian upaya berkelanjutan Kementan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan finansial petani muda.
Dengan dukungan ini, diharapkan petani muda dapat berperan lebih aktif, berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan menciptakan inovasi yang akan menguntungkan sektor pertanian di masa depan, katanya.