Jakarta – Setelah dilantik menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) pada Senin, 21 Oktober 2024, Sri Mulyani Indrawati langsung menggelar rapat perdana dengan tiga wakil menteri keuangan (Wamenkeu) yakni Suahasil Nazara, Thomas Djiwandono, dan Anggito Abimanyu.
Dikutip dari laman resmi instagramnya, Sri Mulyani menerima laporan lima tahunan yang sudah disusun bersama dua Wamenkeu sebelumnya, yaitu Suahasil dan Thomas.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menyebut dalam komposisi struktur pimpinan Kementerian Keuangan tetap sama, bahkan ia menyebut \’old and new\’. Lantaran, ia sebelumnya ditunjuk menjadi Menkeu di era Presiden Joko Widodo dan sekarang kembali menjadi bendahara negara di era Presiden Prabowo Subianto.
Menkeu menegaskan kembali tidak ada perubahan dalam struktur kepemimpinan Kementerian Keuangan, melainkan target APBN yang harus dikumpulkan semakin besar. Ia pun optimistis dengan dibantu 3 Wamenkeu, target tersebut bisa tercapai.
Tidak ada yang berubah kecuali targetnya makin tinggi,” kata Sri Mulyani di akun instagram @smindrawati dikutip Rabu, (23/10/2024).
Pemerintah menargetkan pendapatan negara pada APBN 2025 naik menjadi Rp3.005,1 dari Rp2.996,9 triliun pada RAPBN 2025. Adapun dalam Rapat Koordinasi Restrukturisasi RKAKL dan DIPA 2024-2025 serta Penataan BMN Kementerian/Lembaga, Sri Mulyani, mengatakan dengan adanya perubahan dan munculnya K/L baru, perlu dilakukan restrukturisasi terhadap Rencana Kerja Anggaran K/L (RKAKL) dan DIPA untuk sisa TA 2024 dan TA 2025.
Hal tersebut tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi K/L saat ini yang harus segera diselesaikan dalam kurun waktu sangat singkat. Oleh sebab itu, ia mengajak agar semua K/L berupaya agar berbagai program dari Presiden dan Wakil Presiden dapat segera berjalan dengan tetap mempertahankan prinsip tata kelola yang baik.