Jakarta – Mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Partai Golkar dinilai melemahkan daya tawarnya untuk kembali menjabat posisi menteri di kabinet Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menyusul, jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang akan selesai Oktober 2024.
Pengamat Politik dari Aljabar Strategic Arifki Chaniago menyebut, keputusan Airlangga Hartarto di akhir pekan lalu cukup mengejutkan. Hal ini terjadi di tengah penentuan porsi menteri-menteri sektor ekonomi kabinet berikutnya.
Yang jelas dengan isu-isu soal mundurnya Airlangga dari Ketum Golkar ini juga akan berdampak bagaimanakan skema Menko Perekonomian kedepannya, kata Arifki, kepada www.wmhg.org, Senin (12/7/2024).
Dia bilang, posisi Menko Perekonomian bisa jadi diberikan kepada figur lain di kabinet Prabowo-Gibran.
Apakah masih Airlangga atau ada peluang nama-nama lainnya, ucapnya.
Pasalnya, secara daya tawar politik, Arifki menilai Airlangga tak lagi begitu memiliki nilai jual yang cukup tinggi usai melepas kursi Ketum Golkar. Meski begitu, dia tak mengungkap nama-nama calon yang potensial menjadi Menko Perekonomian.
Yang jelas sebagai bergaining politik, ini melemahkan posisi politik Airlangga sebagai Menko Perekonomian di kabinet Prabowo-Gibran, tegasnya.