Jakarta – Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan jelang akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo, perekonomian Indonesia diperkirakan pad triwulan III-2024 akan tumbuh di atas 5 persen.
Di tengah dinamika tersebut perekonomian Indonesia masih tetap terjaga baik. Perekonomian domestik kita pada triwulan III diperkirakan tumbuh di atas 5% sampai dengan September. BPS akan segera mengeluarkan (pengumuman) bulan depan, kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Sejalan dengan hal itu, Bendahara negara ini juga memproyeksikan konsumsi rumah tangga akan tetap terjaga di triwulan III-2024, khususnya pada kelas menengah atas.
Ia juga optimis bahwa pertumbuhan investasi dalam negeri akan meningkat, hal itu dorong oleh banyaknya penyelesaian program proyek strategis nasional.
Adapun perekonomian Indonesia pada akhir tahun 2024 diproyeksikan akan tumbuh dikisaran 5,1 persen. Sementara, pada tahun 2025 sebagaimana perkiraaan APBN, perekonomian Indonesia akan tumbuh diangka 5,2 persen.
Kami memperkirakan pertumbuhan hingga akhir tahun mencapai 5,1 persen. Untuk 2025, sesuai dengan pembahasan APBN perkiraan pertumbuhan 5,2 persen,” ujarnya.
Kendati demikian, KSSK akan meningkatkan kewaspadaan di tengah memanasnya geopolitik yang terjadi di Timur Tengah. Sejalan dengan itu, KSSK juga mewaspadai potensi rambatannya terhadap perekonomian dan stabilitas sistem keuangan dalam negeri.
“Ketegangan antara Israel dengan tidak hanya dengan Palestina tapi Hizbullah untuk terjadi serangan ke Lebanon dan bahkan memasukkan geopolitik ini direct confrontation dengan Iran. Dan eskalasi itu cukup tinggi dari skala geopolitik sehingga mempengaruhi apa yang disebut tadi dinamika dari keuangan global,” pungkasnya.