Jakarta Pengamat properti dari Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menjelaskan, ada banyak faktor yang membuat orang asing semakin tertarik membeli properti di Bali.
Pertama, mereka mulai sadar bahwa yield investasi properti di Bali lebih bagus seiring harga tanah yang semakin mahal. “Sehingga yang tadinya foreigner hanya menjadikan Bali untuk tujuan jalan-jalan, kini sudah dilirik sebagai tujuan investasi,” kata dia saat ditemui media, baru-baru ini.
Kedua, pemerintah telah memperlonggar aturan kepemilikan properti bagi warga negara asing (WNA). Kemudahan tersebut di antaranya WNA yang sudah punya paspor dan visa tidak perlu pakai kartu izin tinggal tetap/terbatas (Kitas/Kitab) untuk membeli hunian.
Selain itu, WNA bisa membeli rumah dengan harga minimal Rp 5 miliar di Bali dengan status hak guna bangunan (HGB) yang berlaku selama 30 tahun dan dapat diperpanjang dua kali yakni 20 tahun lagi dan 30 tahun. Faktor ketiga, kata Ali, budaya yang kuat dan juga keramahan masyarakat Bali turut mendorong minat asing berinvestasi di Bali.
Ke depan, ia melihat daya tarik Bali sebagai tujuan investasi properti akan semakin kuat seiring berkembangnya komunitas kripto di Bali. “Kripto ke depan kemungkinan bisa menjadi alat bayar untuk pembelian properti,” imbuh Ali Tranghanda dikutip Rabu (9/10/2024).
Destinasi Wisata
Menurut Ali, selain favorit destinasi wisata dunia, Provinsi Bali hingga kini masih jadi pilihan utama para investor dan pengembang properti untuk memperluas sayap bisnisnya. Tidak heran bila saat ini, banyak developer berskala besar sedang gencar meraup kesempatan bisnis sektor properti Pulau Dewata yang sangat menjanjikan.
Pasar properti Bali yang didominasi investor mancanegara memang cukup menarik sekaligus menantang untuk ditembus. Salah satu pengembang dengan reputasi gemilang di Bali adalah OXO Group Indonesia, yang belum lama meluncurkan mahakaryanya, OXO The Residences.
Properti yang berlokasi di Nyanyi, Bali ini pertama kali dilepas ke pasar tanggal 8 Juni 2024, dan seketika itu juga keseluruhan 40 unit villa dengan kisaran harga mulai dari Rp8 miliar hingga Rp 16 miliar per unit langsung terjual habis.