Jakarta – Anak buah Menteri BUMN Erick Thohir, Staf Khusus III Kementerian BUMN Arya Sinulingga, buka suara terkait alasan ditunjuknya Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama PT PLN (Persero), lalu Andi Arief sebagai Komisaris Independen PT PLN, hingga Fauzi Baadilla menjadi Komisaris Independen PT Pos Indonesia.
Menurut Arya, orang-orang yang ditunjuk tersebut tidak bermasalah. Melainkan sudah berdasarkan pertimbangan dengan melihat latarbelakangnya masing-masing. Misalnya, untuk Burhanuddin Abdullah pengalamannya sudah banyak di Pemerintahan.
Di antaranya, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di bawah kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini juga pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) sejak 2003 dan Gubernur untuk International Monetary Fund (IMF), Washington DC di Indonesia.
Burhanuddin Abdullah yang baru ditunjuk menjadi Komisaris Utama PLN ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) pada 2003-2006, dan kemudian kembali terpilih pada 2006-2008.
Kemudian, Burhanuddin juga pernah menduduki beberapa jabatan di dalam dan luar negeri selama berkarier di Bank Indonesia. Selain itu, Burhanuddin Abdullah juga sebagai Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Burhanuddin Abdullah. Kok diragukan ilmunya. Ntar dulu kok diragukan ilmunya. Cari orang yang negatif untuk urusan ilmuan dari soal kemampuan Burhanuddin Abdullah untuk mengawasi PLN. Carikan. Yang bisa beradu ilmu dengan Burhanuddin Abdullah. Carikan sama saya. Kalau ada, kita adu, kata Arya saat ditemui di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (24/7/2024).