Jakarta – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menanggapi kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait pemangkasan anggaran sejumlah kementerian dan lembaga (K/L). Ia memastikan kebijakan ini tidak akan berdampak signifikan pada operasional kementeriannya.
Kami masih menghitung secara detail, tetapi prinsipnya kami sebagai pembantu presiden wajib mengamankan kebijakan beliau. Efisiensi ini penting agar pemanfaatan anggaran lebih tepat sasaran dan terukur, ujar Maman Abdurrahman di Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya, pemangkasan anggaran justru menjadi momentum untuk meningkatkan kolaborasi antar-kementerian. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam pemanfaatan balai latihan kerja bagi pelaku UMKM.
Kami telah berkoordinasi dengan Kemnaker untuk menjadikan balai-balai latihan kerja mereka sebagai tempat pelatihan bagi pengusaha UMKM di seluruh Indonesia, ungkapnya.
Efisiensi Tak Ganggu Kinerja
Maman menegaskan bahwa kebijakan ini hanya berdampak pada beberapa pos anggaran, seperti alat tulis kantor dan biaya operasional lainnya. Namun, hal itu tidak akan memengaruhi efektivitas kerja di kementeriannya.
Misalnya, ada efisiensi untuk alat tulis kantor, tapi itu tidak berpengaruh besar terhadap efektivitas kerja kami. Kami tetap bisa bekerja seperti biasa, katanya.
Perjalanan Dinas Tetap Optimal
Terkait pemangkasan anggaran perjalanan dinas, terutama ke luar negeri, Maman mengungkapkan bahwa kementeriannya memang tidak memiliki frekuensi perjalanan luar negeri yang tinggi dibanding kementerian lain.
Kami memang ada perjalanan dinas ke luar negeri, tapi tidak banyak karena fokus kami lebih ke dalam negeri, untuk penguatan UMKM nasional, jelasnya.
Sementara itu, terkait isu pemadaman lift atau pengurangan fasilitas listrik sebagai bentuk efisiensi, Maman memastikan hal tersebut tidak terjadi di kementeriannya. Lift dan fasilitas lainnya tetap berjalan normal, tidak ada pemadaman, tegasnya.