Jakarta Anggaran untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) ditetapkan sebesar Rp 71 triliun untuk 2025 ini. Namun, biaya per porsi makanan disebut tak dibatasi hanya Rp 10.000.
Deputi II Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdrino menuturkan yang jadi perhatian pemerintah adalah efisiensi penggunaan anggaran tersebut. Jika memang Rp 10.000 per porsi cukup memenuhi kebutuhan gizi, maka nominal itu bisa diambil.
Jadi kita tidak fokus pada satu porsi harganya berapa, tapi yang paling penting efisiensi dari anggaran tersebut. Kalau memang Rp10.000 bisa dilakukan dan di beberapa titik bisa dilakukan Rp10.000, kata Noudhy usai meninjau pelaksanaan MBG di SD Angkasa 05, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Jadi itu positif buat kita semua, karena semakin anggarannya efektif tentunya penerima manfaatnya juga semakin banyak, sambung dia.
Noudhy bilang, anggaran per porsi makanannya tidak dibatasi pada Rp 10.000. Jika memang dibutuhkan lebih besar, masih bisa diakomodasi.
Utamanya, kata dia, adalah pemenuhan gizi dalam satu porsi makanan bagi target penerima MBG. Menurutnya, hal ini sudah disepakati oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pengelola anggaran.
Jadi saya rasa memang dari semua kepala, termasuk Kepala BGN, petinggi BGN, semua menyampaikan bahwa anggaran itu yang difokuskan adalah seberapa efisiennya Kalau misalnya bisa dari jangka mungkin Rp 10.000, ada yang Rp 12.000, Rp 15.000, terangnya.
Dia menegaskan kembali anggaran utama yang ditetapkan pemerintah tetap sebesar Rp 71 triliun.
Tapi yang mesti kita tekankan dari pemerintah pusat tidak berubah, anggaran Rp 71 triliun komitmennya sama, ujarnya.