Jakarta Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut akan memiliki 44 kementerian di kabinetnya. Namun, banyaknya kementerian itu dinilai tidak akan bekerja dengan maksimal.
Ekonom Institute for Developmet of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov menilai ketidakmaksimalan itu karena anggaran yang terbatas.
Dikhawatirkan nanti tambahan kementerian yang akan membutuhkan anggaran negara yang besar ini akhirnya tidak maksimal kerjanya, kata Abra, dihubungi Jumat (13/9/2024).
Dia mengatakan, belum ada kejelasan alokasi anggaran untuk 44 kementerian yang jadi wacana Prabowo tersebut. Sama halnya tidak ada pos anggaran baru dalam Rancangan APBN 2025 mendatang.
Karena alokasi anggarannya pun kita belum tahu, dan didalam pembahasan RAPBN 2025 ini kan juga sejauh belum ada alokasi dana untuk tambahan kementerian tadi, imbuhnya.
Abra menyoroti ruang fiskal Indonesia yang terbatas di 2025 mendatang. Pada saat yang sama, penerimaan negara dari pajak pun masih belum maksimal.
Ruang fiskal kita di 2025 itu sangat sempit, tantangan penerimaan perpajakan kita juga masih berat ya, karena daya beli masyarakat yang menurun dan juga sektor riil khususnya dari industri manufaktur juga masih tertekan, bebernya.