Jakarta Ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia versi Munaslub, Anindya Bakrie melakukan kunjungan silaturahmi kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Pada kesempatan pertama bertemu, Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas menyambut kunjungan Anindya. Anindya Bakrie mengatakan kunjungannya untuk melaporkan amanah yang kini diembannya Ketua Kadin Indonesia melalui Musyawarah Luar Biasa pekan lalu.
Pada kesempatan itu, Anindya juga mengundang Zulhas untuk menghadiri sarasehan Kadin Indonesia, yang akan dihadiri oleh Kadin Daerah dan Asosiasi/Himpunan sebagai Anggota Luar Biasa.
Sarasehan tersebut akan membahas dan mendiskusikan perkembangan perekonomian dan perdagangan melanjutkan pemerintahan Jokowi-Ma\’ruf Amin dan menyambut pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Iya, (saya) siap datang,” ujar Zulkifli Hasan menjawab undangan Anindya Bakrie.
Anindya menegaskan, sebagai mitra strategis pemerintah, Kadin Indonesia akan mendukung penuh tiga fokus utama pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni reformasi struktural, infrastruktur digital, dan transisi energi demi tercapai keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kisruh Kadin Indonesia Bisa Ganggu Ikim Investasi RI
Konflik internal yang terjadi di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pasca Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) menimbulkan dampak negatif terhadap organisasi yang mewakili para pengusaha di Indonesia.
Salah satu dampaknya adalah penurunan tingkat kepercayaan terhadap Kadin, baik dari kalangan pengusaha maupun investor.
Munaslub yang diselenggarakan pada 14 September 2024 tersebut menetapkan Anindya Bakrie, pewaris Bakrie Group, sebagai Ketua Umum baru Kadin, menggantikan Arsjad Rasjid yang sebelumnya terpilih untuk periode 2021-2026.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Investasi, Rosan Roeslani, yang memiliki kaitan dengan Bakrie Group. Namun, penunjukan Anindya ini memicu kontroversi dan klaim sah kepemimpinan yang menjadi sumber konflik internal.
Pengamat ekonomi Bhima Yudhistira memperingatkan bahwa ketidakpastian di tubuh Kadin Indonesia dapat berdampak buruk, terutama bagi investor yang membutuhkan kejelasan mitra bisnis di Indonesia.
Investor bisa bingung dengan situasi ini, kata Bhima kepada wartawan, Kamis (19/9/2024).