Jakarta Polemik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia resmi berakhir dengan digelarkan Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia. Akhirnya, Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid resmi berbagi peran dalam asosiasi pengusaha tersebut.
Dalam Munas Kadin tersebut, disepakati Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029. Sementara itu, Arsjad Rasjid didapuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia untuk periode yang sama.
Usai sidang penetapan, keduanya nampak berangkulan hingga berpelukan. Hal ini menandai bersatunya Kadin setelah melalui dinamika kepengurusan dalam beberapa bulan belakangan.
Anindya dalam sambutannya menegaskan, persatuan Kadin Indonesia menjadi keharusan. Hal itu pula yang dipegang kedua petinggi Kadin itu.
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Ini adalah sesuatu yang kita pegang teguh bersama Pak Arsjad, bahwa Kadin memang harus kompak. Karena dengan Kadin yang kompak, kita bisa lari lebih jauh lagi, tutur Anindya dalam Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia, di Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Dia bilang, ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Hal serupa yang disampaikan Prabowo kepada para investor asing.
Ini juga sama persis dengan Pak Presiden Prabowo punya pesan kepada kami berdua, yang disampaikan kepada para investor asing, bahwa one thousand friends, too few, one enemy, too many. Jadi ini yang kita pegang teguh, dan terima kasih, terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan perlunya persatuan. Terutama agar pelaku usaha bisa menjadi mitra strategis pemerintah.
Saya katakan bahwa Kadin harus tetap satu, harus tetap solid sebagai mitra strategis pemerintah. Demi kestabilan dan kepastian daripada dunia usaha, kita sebagai pengusaha, pengusaha berjuang harus memperlihatkan pada semuanya bahwa kita itu bisa satu dan kita solid sebagai pengusaha, tegas Arsjad.