Jakarta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia hasil musyawarah nasional luar biasa (Munaslub), Anindya Bakrie, memaparkan hasil pertemuannya dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Kadin 2021-2026, Arsjad Rasjid pada Jumat (27/9/2024) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, Anin bercerita pada Arsjad Rasjid bahwa dirinya diberi waktu saat satu bulan setelah terpilih via Munaslub untuk melengkapi susunan kepengurusan Kadin Indonesia sebelum 15 Oktober 2024.
Sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia 2024-2029 hasil Munaslub, Anin tak ingin kisruh Kadin menggugurkan kewajibannya untuk mengakomodasi berbagai macam masukan. Termasuk dari Arsjad yang bakal diusulkannya menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin.
Nah yang paling menarik ini kan sejarahnya ya mirip-mirip di tahun 2021, dimana selalu lah ada duo yang kelihatannya baik-baik saja. Waktu itu memang formatnya satunya ketua umum, satunya ketua dewan pertimbangan, kata Anin saat ditemui di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Sabtu (28/9/2024).
Tapi sekarang karena sudah diberikan amanat, 14 September jadi ketua umum, saya sangat terbuka apabila pak Arsjad mendampingi saya tentunya di Dewan Pertimbangan, dia menambahkan.
Ketua Formatur Kadin
Dengan wewenangnya sebagai Ketua Formatur Kadin, Anin ingin merangkul banyak masukan untuk formasi baru Kadin Indonesia.
Tapi, usulannya sudah jelas. Mirip kayak 3 tahun yang lalu. Jadi kalau misalnya ada Ketua Umumnya, mungkin ada ketua pertimbangannya. Dan saya sih sangat welcome, tegas dia.
Lebih lanjut, Anin menyatakan bahwa gelaran Munaslub yang mengangkatnya pada 14 September 2024 lalu sudah sesuai dengan AD/ART. Pasalnya, dirinya maju lantaran diusung oleh Kadin Provinsi dan juga anggota luar biasa (ALB).
Jadi itu bukan kemauan A atau B, tapi itu memang suara dari pemegang kepentingan. Dan seperti diketahui, munaslub itu dihadiri oleh wakil pemerintah, wakil rakyat, ada pendapat resmi. Jadi bukan mengenai kami A atau B, tapi intinya apa amanahnya, tutur Anindya Bakrie.