Jakarta – Dalam waktu satu minggu, dua pertemuan di berbagai belahan dunia menunjukkan bagaimana Indonesia berusaha menjaga keseimbangan antara kepentingan strategis dan ekonomi. Di kota Kazan, Rusia, Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono melakukan kunjungan diplomatik untuk mempromosikan upaya Jakarta menjadi anggota penuh Brics, blok ekonomi berkembang yang didukung Tiongkok. Â
Ribuan kilometer jauhnya di Laut Cina Selatan, kapal patroli Indonesia mengusir kapal penjaga pantai Tiongkok di perairan tempat kedua negara memiliki klaim maritim yang tumpang tindih.
Dikutip dari South China Morning Post, Kamis (7/11/2024) Presiden Prabowo Subianto, akan kembali memainkan peran penting di bulan ini ketika ia mengunjungi Beijing dalam rangka perjalanan internasional untuk meningkatkan posisi Indonesia di kancah dunia.
Para pengamat berpendapat bahwa ada alasan kuat bagi China dan Indonesia untuk memisahkan isu-isu berbeda dalam hubungan kedua negara. Pulau Natuna yang kaya minyak dan gas di utara Kalimantan menjadi sumber ketegangan utama.
Meski kedua negara tidak memiliki sengketa teritorial formal, klaim China yang luas dengan garis sembilan garis (nine-dash line) di Laut China Selatan memotong zona ekonomi eksklusif Indonesia di sekitar pulau tersebut, dan kapal-kapal China sering kali melanggar perairan yang ditetapkan Indonesia sebagai Laut Natuna Utara.