Jakarta Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas tengah menjalankan misi bisnis berkelanjutan. Langkah itu dimulai dengan efisiensi bisnis sampai mengukur dampak ke jutaan masyarakat sekitar operasional perusahaan.
Chief Sustainability Officer Asian Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, Elim Sritaba menerangkan, jalan keberlanjutan perusahaan dituangkan dalam Sustainability Roadmap Vision 2030. Sejumlah target pun sudah mulai dicapai.
Ya, APP punya peta jalan yang kita namakan Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2030, yaitu goals ataupun target yang kita tetapkan in related dengan keberlanjutan bisnis APP, kata Elim kepada www.wmhg.org, di sela-sela Indonesia International Sustainability Forum atau ISF 2024, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Peta jalan itu mencakup 3 pilar utama. Pertama, target menghasilkan produk rendah karbon sebesar 30 persen dari 2021 hingga 2030. Kedua, menjaga keberlanjutan hasil hutan alam dengan patokan 600 ribu hektare lahan yang dikonservasi. Ketiga, perhatian pada aspek manusia, baik jumlah pemimpin perempuan yang ditarget memiliki porsi 30 persen dan dampak positif ke 1 juta masyarakat sekitar.
Nah, itu ketiga pilar itu menjadi acuan APP menjalankan sustainability atau keberlanjutan dalam bisnis, tegasnya.
Peta jalan itu disebut telah berjalan sesuai dengan rencana, menyusul adanya peningkatan arah perusahaan sejak 2012 dan berlanjut hingga 2030 mendatang.
Dari sisi produksi, APP Sinar Mas mampu melakukan efisiensi produk rendah sebesar 13 persen, hampir setengah dari target yang ditetapkan.
Untuk proteksi, 600 ribu itu kita awali dengan mengukur baseline. Jadi kualitas hutannya seperti apa, lalu kita secara berkala memperbaiki kualitas itu, sampai sekarang sekitar 85 persen dalam kondisi baik, dalam kondisi baik dalam arti kita sudah mitigasi semua resiko-resiko yang bisa merusak hutan alam itu, urainya.
Pada aspek sumber daya manusia (SDM), APP Sinar Mas sudah memiliki 23 persen pemimpin perempuan di tingkat senior management. Elim menegaskan, pihaknya turut membentuk satuan tugas (Satgas) untuk menggenjot rasio pemimpin perempuan tadi.
Di community kita juga punya program DMPA, Desa Makmur Peduli Alam, yang mana kita melibatkan community untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan menggunakan resources yang ada di sekitar hutan yang bisa juga ke depan cikal bakal menjadi UMKM, jelasnya.