Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli buka suara terkait badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda sejumlah perusahaan di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Yassierli mengaku sudah melakukan pengecekan terkait kabar PHK kepada beberapa perusahaan bersangkutan. Memang ada beberapa perusahaan yang kalau kami baca di media dituliskan ada PHK. Setelah kita cek sebenarnya juga tidak semuanya begitu ya,” kata Menaker Yassierli dalam konferensi pers di kantor Kemenaker, Rabu (5/2/2025).
Salah satu contoh Mayora misalnya. Kita sudah cek ternyata ya tidak seperti itu beritanya (ada PHK), ia menambahkan.
Yassierli menerangkan, ada sejumlah perusahaan yang dilaporkan melakukan PHK. Namun setelah ditinjau, justru menambah jumlah pekerjanya. Karena itu, Menaker menyarankan agar masyarakat bisa mencari kembali informasi tersebut secara utuh.
Kemudian muncul daftar-daftar perusahaan yang PHK-nya sekian, tapi kemudian tahunnya enggak ada. Beberapa kita lihat itu ternyata tahunnya dari 2021, Sehingga menurut kami validitas dari informasi yang beredar itu menurut saya Itu sama-sama kita kemudian kita jaga, bebernya.
Saya komunikasi dengan menteri perindustrian malah kalau kita lihat terjadi pertumbuhan industri sebenarnya. Manufaktur penyerapan tenaga kerja tahun lalu itu 1 juta lebih, nggak tahu dari media mana yang meliput ya 1 juta lebih, kemudian dibandingkan dengan data PHK yang kami miliki yang sekitar 50 ribu. Jadi pesan positif ini menurut saya ini juga kita harus sampaikan, papar Yassierli.