Jakarta – Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo mengungkapkan, Indonesia jadi salah satu negara yang masih diproyeksikan mengalami pertumbuhan ekonomi.
“Indonesia salah satu negara besar yang kita upgrade perkiraan pertumbuhan dari 4,9 persen pada 2024 dan akan menjadi 5 persen di ramalan awal kami, sekarang dari 5 sampai 5,1 persen,” kata Mattoo dalam webinar Media Update-East Asia Pacific Economic Update-October 2024, Selasa (8/10/2024).
Mattoo menjelaskan, pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi sektor swasta tetap stabil. Menurutnya, ini bisa dilihat dari sisi elemen permintaan konsumsi investasi dan ekspor serta belanja pemerintah stabil.
Selain itu, Mattoo menambahkan, investasi di Indonesia sudah memuncak khususnya dengan adanya pelonggaran kebijakan moneter.
“Kita harapkan suku bunga lebih rendah dan ada UU ciptaker atau omnibus yang terus diciptakan dan investasi di infrastruktur,” jelasnya.
Meskipun begitu, Mattoo menyebut akan ada pelemahan dari sisi perdagangan komoditas barang ekspor. Namun ini diimbangi dengan belanja pemerintah yang meningkat pada 2024 terutama untuk belanja bantuan beras dan pupuk, serta ada peningkatan belanja program jaminan sosial.
“Kombinasi konsumsi yang stabil, meningkatnya investasi dan meningkatnya belanja pemerintah dan harga ekspor yang sedikit melemah akan berdampak pada pertumbuhannya akan terus membaik,” ujarnya..
Adapun menurut Mattoo, Indonesia diuntungkan dengan pertumbuhan platform digital Ini membuat pekerja sektor informal di sektor teknologi bisa mengejar pendapatan pekerja di sektor formal yang bekerja bukan di sektor digital atau teknologi.