Jakarta Pengamat Ekonomi Indonesia dari Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), Ronny P. Sasmita, menilai dengan adanya Bank Emas keuntungan yang dirasakan oleh Indonesia adalah kemampuannya untuk mengubah emas menjadi aset finansial yang dapat disekuritisasi.
Plusnya bagi ekonomi akan bisa disekuritisasi. Bisa dirubah menjadi financial asset dengan underlying emas itu yang dipegang oleh bank itu nanti. Bank meng-create financial asset dalam berbagai macam bentuknya, kata Ronny kepada www.wmhg.org, Kamis (6/3/2025).
Emas yang ada di bank dapat dijadikan underlying asset yang kemudian bisa dikembangkan menjadi berbagai bentuk instrumen finansial.
Instrumen-instrumen ini, seperti kredit atau pinjaman, dapat digunakan untuk mendanai pelaku usaha yang memerlukan modal.
Tingkatkan Likuiditas Bank
Menurutnya, proses ini bisa meningkatkan likuiditas dalam sektor perbankan serta pasar ekuitas, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, bagi masyarakat, bank emas menawarkan alternatif yang mirip dengan sistem pegadaian. Masyarakat yang memiliki emas bisa menguangkan emasnya tanpa harus menjualnya secara permanen.
Mereka bisa menebus emas tersebut dalam jangka waktu tertentu, dengan harga emas yang stabil dan kemungkinan mendapatkan uang yang lebih besar dibandingkan jika emasnya dijual di toko emas atau digadaikan.
Dia bisa menguangkan emasnya tanpa harus menjualnya dalam jangka waktu tertentu karena bisa ditebus kembali. Sehingga masyarakatnya emasnya bisa dijual dengan harga yang jauh lebih stabil. Dengan feedback uang yang mungkin jauh lebih besar ketimbang jika digadai atau dijual ke toko dan lain-lain, ujarnya.