Jakarta – Bank sentral China mempertahankan suku bunga acuan pada Kamis (20/3/2025). Hal ini di tengah upaya China menopang pertumbuhan dan stabilkan mata uang di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.
Mengutip CNBC,the People\’s Bank of China (PBOC) atau Bank Sentral China pertahankan suku bunga acuan pinjaman tenor 1 tahun pada 3,1 persen dan tenor 5 tahun pada 3,6 persen yang telah berlaku sejak pemangkasan 0,25 persen pada Oktober 2024.
Keputusan suku bunga tersebut mengikuti langkah Federal Reserve AS untuk mempertahankan suku bunga acuan. Namun, pejabat Fed mengindikasikan kemungkinan pemotongan suku bunga setengah poin persentase hingga 2025.
Loan Prime Rate (LPR) China atau suku bunga pinjaman utama yang biasanya dibebankan kepada klien terbaik bank dihitung setiap bulan berdasarkan suku bunga yang diusulkan pemberi pinjaman komersial yang ditunjuk yang diajukan kepada PBOC. LPR 1 tahun memengaruhi pinjaman perusahaan dan sebagian besar pinjaman rumah tangga di Tiongkok, sedangkan LPR 5 tahun berfungsi sebagai patokan untuk suku bunga hipotek.
PBOC mempertahankan suku bunga acuan 7 hari, suku bunga kebijakan utama negara itu, tetap pada 1,5% sejak pemangkasan pada Oktober, karena bank sentral mempertahankan yuan yang menghadapi tekanan ke bawah di tengah ancaman tarif yang lebih tinggi.
Pejabat tinggi China telah berjanji untuk meningkatkan langkah-langkah pelonggaran moneter tahun ini, termasuk pemangkasan suku bunga pada waktu yang tepat, karena Beijing telah menetapkan target pertumbuhan yang ambisius sekitar 5%.
Meskipun pemangkasan tersebut belum terwujud, analis mengantisipasi setiap langkah kebijakan oleh PBOC kemungkinan akan bergantung pada langkah kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump.