Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyampaikan apresiasi atas bantuan 1.000 ekor burung hantu yang diberikan Presiden Prabowo Subianto, sebagai solusi alami untuk mengatasi serangan hama tikus di kawasan pertanian, khususnya di Majalengka, Jawa Barat.Â
Adapun bantuan burung hantu dari Prabowo tersebut diumumkan dalam acara panen serempak di Desa Randegan Wetan, Kabupaten Majalengka, pada Senin, 7 April 2025.
Dody menilai, bantuan tersebut sangat relevan dan mendukung keberhasilan penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA), yang telah terbukti mampu meningkatkan produksi padi secara signifikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden atas dukungan nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mendukung peningkatan produksi pertanian nasional melalui pemberian burung hantu ini, ujar Dody dalam keterangan tertulis, Senin (21/4/2025).
IPHA merupakan inovasi dalam budidaya padi yang mengatur siklus pengairan sawah secara berselang (intermittent irrigation). Teknologi ini mampu menghemat air hingga 30 persen serta meningkatkan produktivitas padi hingga 169 persen dibanding metode konvensional.
Namun, penerapan IPHA juga menghadapi tantangan. Salah satunya meningkatnya ancaman hama tikus. Kondisi sawah yang lebih dangkal dalam sistem IPHA memungkinkan tikus lebih mudah mencapai batang padi, sehingga meningkatkan risiko kerusakan panen.
Solusi alami berupa penggunaan burung hantu sebagai predator tikus terbukti efektif menekan populasi hama. Langkah ini juga lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan pestisida kimia, imbuh Dody.
Sebelumnya, para petani di Indramayu dan Cirebon telah menerapkan metode pengendalian hama ini dengan memasang rumah burung hantu di sekitar area persawahan.Â
Keberhasilan metode tersebut mendorong petani di Majalengka untuk mengadopsinya. Dukungan Prabowo menjadi bentuk nyata perhatian terhadap keresahan petani akibat serangan tikus, kata Dody.Â