Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan banyak investor yang belum mengetahui sejumlah keuntungan ketika menanamkan modal ke Indonesia. Termasuk beberapa insentif yang diberikan pemerintah kepada para pengusaha.
Dia mengatakan, kebijakan yang memanjakan investasi ini seharusnya diketahui oleh para pengusaha tadi. Mengingat lagi ada target investasi sebesar Rp 1.950 triliun yang harus dicapai untuk 2024.
Termasuk juga mensosialisasikan kebijakan-kebijakan kita yang sudah baik tapi mereka enggak tahu begitu, kata Rosan di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip Rabu (4/9/2024).
Contohnya, tadi saya bilang kalau perusahaan ikut dalam pendidikan vokasi yang memang sangat diperlukan oleh kita, bisa mendapatkan tax incentive sampai 200 persen. Nah ini mereka enggak tahu perusahaan-perusahaan, ia menambahkan.
Bahkan, dalam lawatannya ke Singapura beberapa waktu lalu, ada banyak perusahaan yang mengaku belum tahu ada banyak insentif fiskal yang ditawarkan Indonesia. Dia menuturkan, aspek sosialisasi ini yang perlu diperhatikan.
Kita juga tahu, kalau misalnya mereka melakukan research and development di Indonesia. Bisa mendapat tax incentive sampai 300 persen. Itu juga mereka enggak tahu begitu, ungkap dia.
Rosan menegaskan, dalam upaya menarik investasi, pemerintah harus proaktif memberikan penjelasan soal aturan-nya. Dia menuturkan, proses ini yang harus dilakukan secara terus menerus.
Dan ini harus dilakukan secara terus-menerus. Gak bisa hanya sekali-sekali saja begitu. Ibaratnya bagian butuh, baru kita datang. Enggak bisa seperti itu, tegasnya.
Butuh Anggaran
Rosan bilang, aspek sosialisasi ke calon investor potensil itu yang harus digenjot ke depannya. Untuk melakukan itu, dibutuhkan anggaran yang lebih banyak.
Kalau kita investasi kita harus sampaikan baik dari makro ekonomi kita, kebijakan kita, trajectory kita apa, planning-planning kita apa, kebijakan yang kita sudah tingkatin seperti apa, kata dia.
Nah ini yang kita kurang menurut kami yang harus kita lakukan lebih banyak ke depannya, dan itu tentunya berkaitan dengan agaran, pungkas Rosan.