Jakarta Tahap awal Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah resmi dimulai. Namun, belum seluruh daerah mendapatkan pasokan susu sebagai pendamping menu MBG.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan alasannya. Menurutnya, pasokan susu bagi siswa sekolah akan dicarikan solusinya. Pasalnya, saat ini masih menjadi tahap awal dimulainya MBG.
Besok, ini kan baru uji coba (tahap awal MBG). Tentu saja enggak usah terlalu berkecil hati pada kekurangan ini. Nanti, kan susunya belum siap. Nanti, nanti pokoknya diurus, kata Budi Arie di SD Angkasa 05, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Dia menerangkan, pasokan dari koperasi susu lokal masih terbatas. Kapasitas produksinya baru menfapai 1,3 juta liter per hari. Alhasil, belum semua daerah mendapat alokasi susu pendamping Makan Bergizi Gratis.
Budi menegaskan, soal kekurangan pasokan ini telah jadi perhatian Badan Gizi Nasional (BGN). Menurutnya, BGN punya sederet alternatif untuk pemenuhan gizi para anak sekolah.
Kalau dari koperasi susu kan sehari cuma bisa 1,3 juta liter susu. Ya makanya nanti dipikirin. Tanya BGN aja. BGN punya alternatif-alternatif, ucapnya.
Dia mengatakan, daerah yang dekat dengan sentra produksi susu bisa mendapat alokasi tadi. Misalnya, kawasan Jawa Timur yang diklaim memiliki koperasi susu yang cukup kuat.
Baru 1,3 juta yang dari koperasi. 1,3 juta liter per hari. Kalau yang Jawa Timur udah. Kayaknya Jawa Timur pasti. Koperasi susu kita yang kuat tuh Jawa Timur, di Malang udah ada. Kalau Jakarta susah, pungkasnya.