Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menteri PKP) Maruarar Sirait melakukan pertemuan dengan dua taipan besar yakni pemilik Sinar Mas Franky Oesman Widjaja dan bos Lippo Group, James Riady.
Pertemuan ketiganya dilakukan di Rumah Sakit (RS) Siloam Pusat, Karawaci, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (15/3/2025) sore. Setelahnya, mereka melanjutkan kunjungan ke Park Serpong Residence di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang.
Di tempat kunjungan terakhir, Ara selaku Menteri PKP menceritakan maksud pertemuannya dengan Franky Oesman Widjaja dan James Riady, yakni untuk membicarakan skema pembiayaan rumah dengan program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Ara mengatakan, pemerintah saat ini sudah memegang dana untuk penyaluran program FLPP bagi 220 ribu unit rumah. Namun, ia tidak merinci berapa besaran anggaran yang dipegang untuk program tersebut.
Berkat support pak Presiden, dengan BI (Bank Indonesia), Sri Mulyani, pak Dasco (Wakil Ketua DPR) dan lain-lain sebagai yang membantu. Paling tidak 220 ribu rumah lagi bisa kita buat, dananya sudah ready, ujar Ara.
Tak hanya untuk rumah subsidi, Kementerian PKP disebutnya bakal menyiapkan minimal 100 ribu rumah komersial. Namun untuk penyalurannya, Ara masih mencari model pembiayaan seperti apa yang tepat.
Termasuk dengan skema pembiayaan baru di luar FLPP. Melalui model baru ini, ia berharap pungutan-pungutan negara pada penjualan rumah komersial bisa mendapat insentif. Sehingga harga jualnya bisa lebih murah.
Untuk komersial, minimal 100 ribu, kita lagi mau mencari scheme-scheme yang mana pembiayaan, dan gambar model mana yang menarik buat konsumen, kata Ara.
Kita akan lihat mana yang bagus, terbuka saja. Saya minta diuji coba ke publik, bagaimana respon publik, marketnya bagaimana. Kalau diperlukan, saya akan mengusulkan scheme-scheme baru di luar FLPP, dengan harga lebih murah dari FLPP, ungkapnya.