Jakarta – Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menyampaikan pemerintah belum memiliki hitungan pasti biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall (GSW). Hal tersebut masih harus dibahas bersama berbagai kementerian terkait.
Kalau hitungan pastinya belum ada, kan itu harus multi-stakeholder, multi-kementerian, dan juga tidak bisa satu kementerian saja, ungkap Diana, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Sabtu (22/3/2025).
Karena itu kan ada (Kementerian) PU, ada Menko Perekonomian, ada (Menko) Infrastruktur, Lingkungan dan sebagainya, imbuh dia.
Diana bilang, rencana pembangunan tanggul laut raksasa yang membentang di sisi utara Pulau Jawa itu masih harus dirinci lebih lanjut. Termasuk tahapan perencanaan pembangunannya.
Nah, nanti perencanaannya masih harus kita detailkan dulu, kemudian nanti kita harus apa saja yang harus dilakukan. Kan luas juga kan antara Tangerang sampai ke Gresik, ucapnya.
Dia mengakui sudah ada rancangan awal soal pembangunan GSW. Namun, ada rencana untuk ditinjau kembali sebelum pembangunan dilakukan.
Walaupun dulu sudah ada perencanaannya, mungkin nanti kita harus review kembali sebelum kita lakukan (pembangunannya), kata Diana.
Swasta Ikut Setor Dana
Lebih lanjut, Diana menjelaskan pendanaan dalam membangun tanggul laut raksasa tidak hanya mengandalkan kas negara. Namun, diharapkan pihak swasta juga ikut terlibat.
Itu kan juga tidak semuanya dengan menggunakan APBN, ujarnya.
Hanya saja, Diana belum bisa berbicara banyak menyenai mekanisme pendanaan dari swasta untuk megaproyek GSW tersebut.
Ya mestinya ada (investasi swasta), tapi kan kita belum bisa ngomong banyak. Kalaupun juga mestinya ada. Kan itu kan (proyek) besar, tukasnya.