Jakarta Industri fashion di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif setiap tahunnya. Menurut laporan Badan Pusat Statistik, sektor tekstil dan pakaian jadi mengalami peningkatan volume permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Produk tekstil meningkat sebesar 7,34% (YoY), sementara pakaian jadi tumbuh 3,08% (YoY). Di triwulan I tahun 2024, industri ini berada pada fase ekspansi, dengan PMI (Prompt Manufacturing Index) BI mencapai 57,40% serta nilai investasi yang melampaui Rp4,14 triliun dari tahun 2022 hingga 2024.
Peningkatan ini tak lepas dari optimalisasi produksi dan adopsi teknologi dalam bisnis fashion, serta meningkatnya minat generasi muda terhadap brand lokal. Beberapa brand lokal seperti Peggy Hartanto, Dear GG, Hijup, dan Laica bahkan telah menarik perhatian dan berhasil menembus pasar internasional.
Namun, di balik kesuksesan tersebut, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh brand fashion adalah tingginya Minimum Order Quantity (MOQ) yang ditetapkan oleh vendor manufaktur, yang seringkali menjadi hambatan dalam melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) serta produksi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Cloami (PT Sami Teknologi Internasional) hadir sebagai solusi bagi brand yang ingin melakukan produksi dengan biaya lebih terjangkau melalui persyaratan MOQ yang rendah.
Cloami dapat menjadi solusi bagi UMKM dan bisnis fashion rintisan untuk memproduksi clothing line impian mereka dengan fleksibilitas kuantitas dan harga yang lebih kompetitif.