Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi meminta agar harga bahan pangan tidak terlampau murah pada saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Hal ini agar petani tidak rugi sehingga berhenti untuk bercocok tanam.
Kalau (harga) terlalu rendah, petani peternaknya rugi, bangkrut, dan produksi tidak meningkat, nanti sedulur kita enggak berniat untuk nandur (tanam), ujar Arief saat memimpin Rapat Koordinasi Pengamanan HBKN Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Kantor Pusat Bapanas, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Sementara itu, jika harga bahan pangan terlalu mahal masyarakat selaku konsumen akan dirugikan. Akibatnya daya beli masyarakat menjadi menurun selama Nataru.
Kalau daya beli turun masyarakat, pedagangnya juga enggak bisa berjualan secara optimum. Jadi, wajar di tingkat produsen wajar di tingkat konsumen, ujar dia.
Arief menuturkan, saat ini ketersediaan aneka bahan pokok dalam posisi mencukupi untuk kebutuhan Nataru. Selain itu, ketersediaan bahan pokok ini juga dengan harga yang stabil.
Harga pangan secara umum stabil baik di tingkat produsen maupun di tingkat konsumen, ini penting sekali disampaikan bahwa warga yang wajar, harga yang baik, tutur dia.
Melansir data Bapanas, pada Kamis, 5 Desember 2024, harga rata-rata nasional harga beras medium dijual Rp13.450 per kg, bawang putih Rp41.730 per kg, bawang merah Rp39.360 per kg, cabai rawit merah Rp38.270 per kg.
Kemudian, minyak goreng Rp18.540, gula konsumsi Rp17.960, ayam dijual Rp36.610 per kilogram (kg), daging sapi Rp134.690 per kg, telur Rp28.350 per kg.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com