Jakarta Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso mengungkapkan bahwa kontribusi perseroan ke penerimaan negara dalam bentuk dividen dan pajak telah mencapai Rp90,4 triliun. Angka tersebut merupakan setoran dividen BRI dalam 3 tahun terakhir.
Selain itu, BRI juga telah membagikan dividen interim Rp20,33 triliun, negara menerima Rp10,88 triliun, serta pemegang saham publik mendapatkan Rp9,45 triliun.
Sunarso juga membeberkan, pembayaran dividen perseroan tahun buku 2024 bagi para pemegang saham, termasuk negara, akan segera dilunasi.
Pelunasan dividen ini akan dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BRI, yang dijadwalkan pada bulan Maret 2025 mendatang.
“Kami sudah mencicil bayar dividennya dari porsi negara Rp10,8 triliun,” ungkap Sunarso dalam pembukaan BRI UMKM Export 2025, ICE BSD City, Banten, Kamis (30/1/2025).
“Saya pamerin ini di depan Bu Menteri Keuangan (Sri Muyani). Ini baru uang muka, nanti masih ada pelunasannya,” ujar dia.
Kepemilikan Saham
Adapun dalam struktur kepemilikan saham, negara memiliki 53,19 persen saham atau setara dengan 80,61 miliar lembar saham BBRI. Sisanya sebesar 46,81 persen atau setara dengan 70,95 miliar lembar saham dimiliki publik.
Diwartakan sebelumnya, Sunarso mengungkapkan bahwa keputusan pembagian dividen ini merupakan wujud nyata dari dedikasi perseroan untuk memberikan keuntungan berkelanjutan bagi para pemegang saham.
Langkah tersebut juga mencerminkan keyakinan BRI terhadap fundamental bisnis yang kuat serta prospek pertumbuhan yang menjanjikan di masa depan.
“Ini adalah wujud pembuktian bahwa BRI berkomitmen untuk meng-create value dan memberikan keuntungan nyata kepada pemegang saham, terutama bagi negara sebagai pemegang saham mayoritas,” ujar Sunarso dalam keterangan resmi, Rabu (15/1).