Jakarta Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell mengatakan bahwa ia belum berbicara dengan Presiden AS Donald Trump terkait desakan penurunan suku bunga.
Mengutip CNBC International, Kamis (30/1/2025) Powell mengatakan bahwa ia tidak melakukan kontak dengan presiden sejak pernyataan Trump pekan lalu yang mengatakan akan mendesak penurunan suku bunga.
Saya tidak akan memberikan tanggapan atau komentar apa pun tentang apa yang dikatakan presiden. Tidak pantas bagi saya untuk melakukannya. Publik harus yakin bahwa kami akan terus melakukan pekerjaan kami seperti biasa, dengan fokus pada penggunaan alat kami untuk mencapai tujuan kami dan benar-benar bekerja keras dan melakukan pekerjaan kami, kata Powell.
Seperti diketahui, The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,5%.
Langkah tersebut membuat biaya pinjaman di AS tetap tinggi, namun The Fed masih berupaya untuk menurunkan inflasi.
Bank sentral AS sebelumnya memperkirakan dua pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sebagai bagian dari proyeksinya untuk tahun 2025, yang akan membawa suku bunga acuan ke kisaran 3,75% hingga 4% pada akhir tahun.
Namun, waktu pemotongan suku bunga belum diketahui pasti.
Tak Ada Tekanan
Sejak didirikan pada tahun 1913, Federal Reserve untuk membuat keputusan suku bunga terlepas dari tekanan dari pejabat terpilih.
Namun, Trump dalam masa jabatan pertamanya sebagai presiden sangat vokal dengan pendapatnya tentang apa yang harus dilakukan bank sentral
Saya akan menuntut agar suku bunga segera turun, kata Donald Trump saat tampil secara virtual di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pekan lalu.
Dan demikian pula, suku bunga seharusnya turun di seluruh dunia. Suku bunga seharusnya mengikuti kita di seluruh dunia,” ujar dia.