Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut emas perhiasan menjadi salah satu penyumbang utama inflasi Oktober 2024. Tercatat data inflasi Indonesia pada Oktober sebesar 0,08 persen.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti, mengatakan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar perawatan pribadi dan jasa lainnya inflasi 0,94 persen dan memberi andil inflasi 0,06 persen.
Komoditas emas perhiasan, sebagai salah satu komoditas kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2024 dengan andil inflasi 0,06 persen, kata Amalia dalam konferensi pers BPS, Jumat (1/11/2024).
Pasalnya, kata Amalia, harga emas di pasar internasional terus menunjukkan tren kenaikan. Fenomena ini juga tergambar pada harga emas perhiasan di dalam negeri.
Secara historis, komoditas emas perhiasan mengalami deflasi lima kali di tahun 2022, serta deflasi tiga kali di tahun 2023. Namun, sejak September 2023 komoditas emas perhiasan terus mengalami inflasi hingga Oktober 2024.
Selain emas perhiasan, daging ayam ras juga menjadi penyumbang inflasi pada Oktober 2024 dengan 0,04 persen. Kemudian, komodiyas bawang merah andilnya 0,03 persen.
Lalu, komoditas tomat andilnya 0,02 persen, nasi dengan lauk andilnya 0,02 persen, kopi bubuk andilnya 0,01 persen, minyak goreng andilnya 0,01 persen, Sigaret Kretek Mesin (SKM) andilnya 0,01 persen, dan telur ayam ras andilnya 0,01 persen.
Amalia menjelaskan, bahwa setelah mengalami deflasi sejak April 2024, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.