Jakarta – Brasil akan mulai memberlakukan pembatasan masuknya sejumlah warga negara asing dari Asia yang mencari perlindungan di negara tersebut sebagai sarana untuk bermigrasi ke Amerika Serikat dan Kanada.
Pembatasan itu diumumkan oleh Kementerian Kehakiman Brasil pada Rabu 21 Agustus 2024. Langkah tersebut, akan berdampak pada migran Asia yang memerlukan visa untuk tetap berada di Brasil.
Melansir CNN, Kamis (22/8/2024) Kementerian Kehakiman Brasil mengatakan bahwa mulai minggu depan, pelancong tanpa visa harus melanjutkan perjalanan mereka dengan pesawat atau kembali ke negara asal mereka.
Kementerian itu melanjutkan, pedoman baru ini tidak akan berlaku bagi 484 migran yang saat ini tinggal di bandara internasional Sao Paulo.
Mereka menambahkan bahwa, pihaknya akan memberikan tekanan pada maskapai penerbangan untuk memberikan pasokan dasar kepada para migran saat mereka menunggu konsesi perlindungan. Istilah ini mengacu pada permohonan status pengungsi, apa pun alasannya.
Penting bagi kami untuk segera memutuskan permintaan pengungsi ini sehingga meningkatnya kedatangan orang asing tidak berdampak pada pengoperasian bandara itu sendiri,” kata jaksa federal Brasil, Guilherme Rocha Göpfert setelah pertemuan di bandara internasional Sao Paulo.
Negara Asal
Investigasi yang dilakukan oleh Polisi Federal Brasil menunjukkan bahwa para migran ini sering membeli penerbangan dengan singgah di bandara internasional Sao Paulo, dalam perjalanan ke tujuan lain, namun tetap tinggal di Brasil sebagai tempat mereka kemudian memulai perjalanan ke utara, menurut dokumen resmi yang diamati otlet berita The Associated Press.
Lebih dari 70% permintaan perlindungan di bandara berasal dari warga negara India, Nepal, atau Vietnam.
Bukti menunjukkan bahwa para migran tersebut, sebagian besar menggunakan rute yang diketahui, dan sangat berbahaya yaitu dari Sao Paulo ke negara bagian Acre di bagian barat, sehingga mereka dapat mengakses Peru dan pergi ke Amerika Tengah dan akhirnya, mencapai AS dari perbatasan selatannya, terang salah satu dokumen.