Jakarta Bergulirnya kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, BRI Liga 1 musim 2024/2025 tak hanya di sambut penuh suka cita oleh penggemar sepak bola tetapi juga para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Gelaran ini menjadi momentum penting bagi UMKM untuk mengambil peluang meningkatkan omzet, utamanya pada saat berjualan pada hari pertandingan.
Salah satu penjual gorengan di sekitar Stadion Si Jalak Harupat bernama Aceng (42) mengaku bergulirnya kompetisi BRI Liga 1 membuat dagangannya menjadi semakin laku.
“Acara ini membantu perekonomian, dengan adanya pertandingan dagangan saya jadi lumayan penjualannya, meningkat dua kali lipat. Kalau tidak ada pertandingan BRI Liga 1, biasanya sepi sehari-harinya,” ujarnya. Ia pun berharap, BRI Liga 1 akan terus berlanjut sampai ke musim-musim yang selanjutnya.
Senada dengan Aceng, wanita penjual makanan di area luar Stadion Si Jalak Harupat bernama Siti (38) juga mengungkapkan respons positifnya.
“Dengan adanya BRI Liga 1, jualan saya jadi laris. Mudah-mudahan banyak yang beli dagangan saya. Selain itu, mudah-mudahan ke depannya akan terus ada pertandingan-pertandingan bola lainnya,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI Catur juga mengungkapkan bahwa selain untuk meningkatkan eksposure layanan dan produk BRI, faktor lain perseroan mendukung perhelatan BRI Liga 1 2024 – 2025 tak lepas dari faktor ekonomi yang diciptakan.
“Dengan bergulirnya kompetisi BRI Liga 1, diproyeksikan dapat menciptakan perputaran uang mencapai Rp10,42 triliun dan nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp5,93 triliun. Hal ini didasarkan oleh hasil riset terbaru yang dilakukan oleh BRI Research Institute yang dirilis pada Juli 2024,” ungkapnya.