Jakarta – CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett tidak peduli di mana asal universitas seorang kandidat CEO, bahkan jika Anda siap untuk memimpin perusahaan besar Amerika Serikat (AS).
Mengutip CNBC, Kamis (27/2/2025), ketika mencari CEO untuk memimpin perusahaan milik Berkshire Hathaway seperti raksasa asuransi Geico dan jaringan makanan cepat saji Dairy Queen, Warren Buffett bahkan tidak melirik tempat pelamar kuliah. Ia menyampaikan hal itu dalam surat pemegang saham tahunan terbarunya.
Menurut pengalamannya, Buffett mencatat, bakat dan pengalaman bisnis cenderung mengalahkan pendidikan Ivy League.
Saya tidak pernah melihat tempat seorang kandidat (CEO) bersekolah. Tidak pernah,”tulis Buffett (94) seperti dikutip dari CNBC.
Ada manajer hebat yang bersekolah di sekolah paling terkenal. Namun, ada banyak yang diuntungkan dengan bersekolah di lembaga yang kurang bergengsi atau bahkan tidak repot-repot menyelesaikan sekolah,” ia menambahkan.
Warren Buffett yang meraih gelar sarjana dari University of Nebraska dan gelar master dari Columbia University menulis perspektifnya berubah setelah melihat orang lain sukses tanpa ijazah Ivy League. Orang-orang itu beragam mulai dari kolega dan teman, termasuk salah satu pendiri Microsoft yang putus kuliah yakni Bill Gates.
Menurut saya, kuliah tidak cocok untuk semua orang. Pendidikan terbaik yang bisa Anda dapatkan adalah berinvestasi pada diri sendiri. Namun, ini tidak selalu berarti kuliah atau universitas,” ujar Buffett kepada mahasiswa Western University pada 2012.
Namun, Warren Buffett menghargai pendidikan. Ia tidak pilih-pilih tentang bentuk pendidikan. Saya sangat percaya pada pembelajaran seumur hidup. Namun, saya mengamati sebagian besar bakat bisnis adalah bawaan sejak lahir yang mengalahkan pendidikan,” kata dia.