Jakarta – Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) Mirah Sumirat menyayangkan jajaran calon menteri di kabinet Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dia menilai tidak ada tokoh yang kompeten berbicara persoalan buruh.
Mirah melihat porsi calon menteri, calon wakil menteri, hingga calon kepala badan terlalu banyak dari unsur partai politik (parpol).
Jadi yang pertama bahwa kami melihat sedikit sekali orang-orang yang profesional untuk masuk ke dalam jajaran kabinet, kata Mirah kepada www.wmhg.org, Rabu (16/10/2024).
Dia menilai tidak ada orang yang paham persoalan ketenagakerjaan yang dipilih oleh Prabowo. Termasuk orang-orang yang berangkat dari serikat pekerja atau serikat buruh.
Ini membuat kami sedikit kecewa dan apalagi untuk yang namanya kepentingan pekerja atau buruh ini kan tidak ada orang yang memang betul-betul secara kompetensi terkait dengan ketenagakerjaan, ucapnya.
Misalnya dari serikat pekerja, serikat buruh atau orang yang berkompeten yang memang paham betul terkait dengan ketenagakerjaan itu tidak ada, tidak dipanggil, tidak memenuhi atau masuk ke jajaran kabinet yang dimintakan pak Prabowo, imbuhnya.
Mirah turut mengkritisi kemampuan calon menteri yang dipilih untuk menyelesaikan persoalan buruh. Untuk itu, dia tidak menaruh harapan terlalu besar terhadap kabinet Prabowo-Gibran nantinya.
Tentu bagi kami adalah tidak berharap banyak juga ketika banyak partai politik yang mendominasi yang menjadi menteri-menterinya pak Prabowo nanti. Karena kita sama-sama ketahui bagaimana partai politik itu punya kepentingan tersendiri, kepentingan parpolnya. Artinya tidak terlalu banyak berharap apakah nanti mereka akan mementingkan kepentingan rakyat secara umum, bebernya.