Jakarta Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menegaskan komitmen PTPN Group untuk terus mendukung program Kementerian BUMN dan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Ghani saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, dalam rangka Peninjauan Program UKM dan Pemberdayaan di Mojokerto.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta Penjabat (Pj.) Wali Kota dan Bupati Mojokerto, mengunjungi beberapa program seperti Kelompok Pemberdayaan PNM Mekaar, Perkebunan Tebu Rakyat PT Sinergi Gula Nusantara, dan Pemberdayaan Ekonomi Desa melalui Desa BRILian.
Menurut Ghani, BUMN dengan fungsinya masing-masing memiliki program yang melibatkan masyarakat sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. ”Misalnya, PTPN Group memiliki kemitraan plasma bersama petani dengan pola kerja sama yang saling menguntungkan. Tentu saja kami tidak bisa sendiri, diperlukan kolaborasi,” ujarnya dikutip Selasa (21/1/2025).
Senada dengan itu, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, menambahkan bahwa kunci keberhasilan program pemberdayaan masyarakat terletak pada komitmen dan sinergi antara semua pihak yang terkait. ”Komitmen dan sinergi berbagai pihak, seperti kementerian, instansi, lembaga, dan pemerintah menjadikan program pemberdayaan yang melibatkan masyarakat bisa berjalan optimal,” ungkapnya.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, memberikan apresiasi kepada SGN atas komitmen mereka dalam mendukung program swasembada gula melalui pemberdayaan petani tebu.
Menurut Muhaimin, langkah- langkah inovatif SGN sebagai bagian dari Holding Perkebunan Nusantara, termasuk platform pengembangan petani, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan sektor tebu nasional.
“PT SGN telah menunjukkan kontribusi besar melalui inovasi dan kerja nyata. Program inkubasi tebu yang mereka jalankan tidak hanya mempercepat regenerasi petani, tetapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk terlibat aktif,” ujarnya.
Muhaimin menyampaikan rasa optimistis bahwa bangsa Indonesia mampu mengatasi tantangan swasembada pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, energi, dan ekonomi karena adanya dukungan dari semua pihak. ”Dengan semangat kolaborasi, sinergi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat ini, kita akan melaksanakan pembangunan lebih cepat,” harapnya.
Kemitraan Petani Tebu Contoh Terbaik Pemberdayaan Masyarakat
Pola kemitraan antara pabrik gula dan petani tebu melalui sistem bagi hasil dinilai menjadi bentuk kerja sama sekaligus pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif dibandingkan pola kemitraan lain yang bersifat transaksional. Dalam kemitraan ini, petani tebu mitra mendapat pendampingan dari pabrik gula terkait budidaya tebu, akses ke perbankan dan lembaga keuangan, serta berbagai fasilitas lain yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas gula petani.
”Pola kemitraan petani tebu menjadi contoh terbaik kerja sama yang saling menguntungkan. Berbagai kemudahan akses dan jaringan diberikan kepada petani tebu,” lanjut Mahmudi.