Jakarta Dalam upaya mempercepat terwujudnya swasembada pangan, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Malang mendukung upaya Kementerian Pertanian RI (Kementan) menggelar sejumlah program strategis, utamanya Brigade Pangan pada 12 provinsi di Indonesia.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa swasembada pangan dapat segera tercapai dengan melibatkan generasi muda sebagai motor penggerak utama.
Guna merealisasikan upaya, Kementan membentuk Brigade Pangan yang terdiri atas petani milenial. Brigade ini akan dibimbing oleh mentor dan pendamping profesional pada 12 provinsi strategis.
“Brigade Pangan merupakan langkah strategis, memanfaatkan potensi lahan rawa. Dengan pengelolaan tata lahan dan tata air yang baik serta pendampingan intensif, produktivitas dapat ditingkatkan hingga tiga kali panen setahun,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, hingga saat ini telah terbentuk lebih dari 1.500 Brigade Pangan di 12 provinsi dan setiap pendamping bertugas membina lima Brigade Pangan.
“Setiap Brigade Pangan terdiri atas 15 petani milenial yang mengelola lahan seluas 200 hektare secara terstruktur dan modern. Didukung oleh 400 pendamping dari Kementan serta 50 mentor dari penyuluh, dosen, guru, dan widyaiswara,” katanya.
Brigade Pangan beroperasi di wilayah Optimalisasi Lahan Rawa (Oplah) mencakup 12 provinsi strategis yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan guna mendukung kinerja Brigade Pangan, sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Polbangtan Malang ditugaskan menjadi pendamping petani milenial di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.