Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bakal mengelola 7 BUMN raksasa. Nantinya, badan baru tersebut akan mengelola investasi hingga aset perusahaan pelat merah.
Wakil Kepala Danantara, Kaharuddin Djenod menyebutkan nantinya badan baru bentukan Presiden Prabowo Subianto itu akan jadi superholding BUMN. Namun, saat ini baru melakukan persiapan-persiapan awal.
Ya, ini Badan Pengelola Investasi Danantara. Ini satu badan untuk melakukan persiapan sehingga nantinya superholding Danantara itu akan terbentuk, kata Djenod, di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Pada tahap awal, rencananya ada 7 BUMN dengan aset terbesar yang akan dikelola oleh Danantara. Meski begitu, dia tak mengungkap detailnya, termasuk perbedaan model bisnis Danantara dan Indonesia Investment Authority (INA), badan yang juga mengelola investasi.
Itu nanti ya, kalau detailnya nanti. Ini jauh lebih INA yang di-expand, INA yang dibesarkan, INA yang dilengkapi, ucapnya.
Dia merujuk pada lembaga serupa yang ada di Singapura, yakni Temasek sebagai superholding perusahaan negaranya, serta badan pengelola investasi, Government of Singapore Investment Corporation (GIC). Kedua fungsi itu akan digabungkan di Danantara.
Jadi kalau di Danantara itu akan ada tiga fungsi. Satu, Sovereign Wealth Fund, seperti INA. Satu pilar lagi adalah di Investment, Development Investment. Terus kemudian yang ketiga adalah di Asset Management. Jadi tiga pilar. Sementara INA hanya satu pilar, jelasnya.