Jakarta – Perusahaan peralatan kebugaran Peloton menjadi salah satu yang terpanas di pasar selama pandemi COVID-19. Namun, seiring mereda bahayanya COVID-19, saham perusahaan peralatan kebugaran Peloton juga lesu.
Seiring hal itu, kekayaan mantan CEO Peloton John Foley yang juga miliarder merosot dalam proses itu.
Anda tahu, pada suatu saat saya punya banyak uang di atas kertas,” ujar Foley, yang mendirikan Peloton pada 2012 dan memimpinnya selama satu decade, kepada New York Post seperti dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (28/8/2024).
“Sayangnya, tidak ada di bank. Saya kehilangan semua uang saya. Saya harus menjual hampir semua hal dalam hidup saya,” ia menambahkan.
Ketika permintaan untuk olahraga di rumah melonjak selama hari-hari awal COVID-19, penjualan Peloton melonjak hingga 250 persen, saham Peloton naik lebih dari 400 persen. Hal itu membuat Foley menjadi miliarder dalam waktu singkat.
Namun, perusahaan itu melebih-lebihkan permintaan saat pembatasan akibat pandemi COVID-19 dicabut dan masyarakat mulai berolahraga di luar lagi.
Pada November 2021, saham Peloton anjlok dan Foley kehilangan status baru menjadi miliarder.
Kemudian pada Desember 2021, salah satu pemeran utama Sex and the City Mr Big alami serangan jantung saat memakai Peloton. Hal itu juga berdampak terhadap Perseroan.
“Kami baru saja keluar dari COVID-19. Saham anjlok. Kemudian hal mr Big terjadi, itu brutal. Tiba-tiba kami hanya diolok-olok, semuanya runtuh,” ujar dia.
Perusahaan yang berkantor pusat di New York pernah bernilai USD 50 miliar, tetapimempertahankan status unicorn-nya saat Foley mengundurkan diri sebagai CEO pada Februari 2022.