Jakarta – China akan meningkatkan secara signifikan” peneritan utang pemerintah untuk menawarkan subsidi kepada warga dengan pendapatan rendah. Selain itu, pemerintah juga mendukung pasar properti dan kembali mengisi modal bank-bank negara saat China berusaha kembali membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang tersendat.
Mengutip CNN, ditulis Senin (14/10/2024), tanpa memberikan rincian tentang besarnya stimulus fiskal yang sedang dipersiapkan, Menteri Keuangan China Lan Foan mengatakan akan ada lebih banyak tindakan kontra-siklus tahun ini. “Masih ada ruang yang relatif besar bagi China untuk menerbitkan utang,” ujar dia.
Ekonomi terbesar kedua di dunia ini hadapi tekanan deflasi yang kaut karena penurunan tajam pasar properti dan kepercayaan konsumen yang melemah yang telah memperlihatkan ketergantungannya berlebihan pada ekspor dalam lingkungan perdagangan global yang semakin tegang.
Berbagai data ekonomi dalam beberapa bulan terakhir telah meleset dari perkiraan, meningkatkan kekhawatiran di antara para ekonom dan investor target pertumbuhan pemerintah sekitar 5% tahun ini terancam dan perlambatan struktural jangka panjang dapat terjadi.
Data September, yang akan dirilis minggu depan, diperkirakan menunjukkan pelemahan lebih lanjut, tetapi ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Zheng Shanjie mengatakan sepenuhnya yakin” target tersebut akan tercapai.
Langkah-langkah stimulus fiskal di China telah menjadi subjek spekulasi yang intens di pasar keuangan global setelah pertemuan para pemimpin tertinggi Partai Komunis, Politbiro pada September 2024 mengisyaratkan meningkatnya urgensi tentang meningkatnya hambatan ekonomi.