Jakarta China mengingatkan bahwa deglobalisasi akan semakin membebani ekonomi dunia.
Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri China, Li Qiang dalam pidato pembukaannya di sebuah pertemuan puncak yang dihadiri oleh para pemimpin organisasi termasuk Dana Moneter Internasional, Organisasi Perdagangan Dunia, dan Bank Dunia.
Dalam konteks pertumbuhan ekonomi dunia yang lemah saat ini, ketidakpastian semakin meningkat, menyebabkan gangguan besar pada operasi ekonomi dunia, kata Li Qiang kepada para peserta di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing, dikutip dari Channwl News Asia, Selasa (10/12/2024).
Li Qiang mengatakan, bahwa jumlah tindakan perdagangan dan investasi diskriminatif baru secara global telah meningkat setiap tahun sejak tahun 2020”.
Dapat dikatakan bahwa tren deglobalisasi semakin memburuk, ujarnya.
Seperti diketahui, China tengah berjuang melewati berbagai hambata pada perekonomiannya, termasuk krisis utang yang berkepanjangan di sektor properti dan tingginya pengangguran di kalangan pemuda.
Sementara itu, data resmi yang dirilis pada Senin (9/12) menunjukkan tingkat inflasi nasional China melambat menjadi 0,2 persen pada bulan November 2024 sebagai tanda lebih lanjut dari melemahnya permintaan.
Para pemimpin negara tersebut juga tengah mencari cara untuk menopang perdagangan luar negeri sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump, yang berencana mengenakan tarif impor lebih dari 60% pada barang-barang dari China.