Jakarta – Berbicara di Global Financial Leaders Investment Summit ketiga yang diselenggarakan oleh Hong Kong Monetary Authority, Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng menegaskan dalam pidatonya komitmen Beijing untuk mengeksplorasi dan menerapkan langkah-langkah yang bertujuan membangun Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional.
“Langkah-langkah stimulus yang diambil Beijing sejauh ini sudah memberikan manfaat bagi Hong Kong,” kata He, yang memimpin badan pembuat kebijakan ekonomi dan keuangan utama China.
Kenaikan ekonomi lebih pasti, tambahnya.
Dikutip melalui CNBC, Selasa (19/11/2024) Untuk memperkuat industri keuangan, Hong Kong perlu memanfaatkan kebijakan dari daratan China sekaligus koneksi globalnya, kata Menteri Administrasi Regulasi Keuangan Nasional China, Li Yunze dalam diskusi panel setelah pidato He.
Hampir 80% perusahaan dari daratan China yang mencari pencatatan saham di luar negeri memilih Hong Kong. Li menekankan masa depan kota tersebut selalu terkait erat dengan China.
Dalam diskusi panel yang sama, Wu Qing, kepala regulator sekuritas China, mengatakan Hong Kong akan terus menerapkan kebijakan yang menarik lebih banyak investasi asing.
Namun, beberapa bank terbesar dunia telah mengurangi operasional dan memangkas pekerjaan di Hong Kong dan daratan China di tengah penurunan aktivitas pencatatan saham dan transaksi.
Arus modal yang keluar membuat indeks Hang Seng Hong Kong menjadi indeks utama berkinerja terburuk tahun lalu, menandai penurunan selama empat tahun berturut-turut.
Pasar saham Hong Kong juga mencatat penurunan 16% dalam pengumpulan dana melalui IPO dan penjualan saham lanjutan dalam enam bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data LSEG.
Meski begitu, operator bursa saham Hong Kong mencatat tanda-tanda pemulihan pada kuartal ketiga setelah Beijing meluncurkan sejumlah langkah stimulus untuk memperkuat ekonominya yang lesu.