Jakarta Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY resmi berikan fasilitas kawasan berikat (KB) kepada perusahaan garmen di Klaten, PT Globalindo Intimates pada Jumat (21/2). Fasilitas ini diberikan sebagai bagian dari dukungan pemerintah terhadap industri berorientasi ekspor.
PT Globalindo Intimates memproduksi pakaian jadi untuk pasar global, termasuk Australia, Korea, Jepang, dan Amerika Serikat. Dengan fasilitas KB, perusahaan mendapatkan berbagai insentif fiskal dan kemudahan prosedural, seperti penangguhan bea masuk, pembebasan cukai, serta bebas PPN dan PPh Pasal 22 atas impor.
“Adanya fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri agar lebih kompetitif di pasar global,” ujar Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Bea Cukai Jateng DIY, R. Megah Andiarto.
Fasilitas KB PT Globalindo Intimates tentunya memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan. Pada 2025, investasi perusahaan diperkirakan mencapai Rp5 miliar, dengan target kenaikan menjadi Rp6,5 miliar pada 2027. Selain itu, perusahaan juga akan menyerap 600 tenaga kerja tahun ini, yang diproyeksikan meningkat menjadi 1.200 karyawan pada 2027.
Selain membuka lapangan kerja, kehadiran perusahaan ini juga berpotensi menggerakkan perekonomian lokal, terutama bagi UMKM. Sektor yang terdampak positif meliputi pedagang keliling, ojek, usaha kost, warung makan, lahan parkir, hingga pemasok seperti perusahaan printing, bordir, dan carton box. Sektor transportasi dan perhotelan pun diprediksi akan mengalami peningkatan aktivitas.
Direktur PT Globalindo Intimates, Teti Yani Hartono, menyampaikan apresiasinya terhadap Bea Cukai atas bantuan yang diberikan. “Fasilitas kawasan berikat ini sangat penting bagi kami untuk meningkatkan produksi dan ekspor,” ujarnya.
Dengan adanya fasilitas ini, PT Globalindo Intimates diharapkan terus berkembang dan memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah serta memperkuat posisi produk Indonesia di pasar global.